Kamis, 10 Juni 2010

[Syair Perjalanan Khalifah Zaman]


Sang Panglima telah bermuara perkasa,
cahaya yg memercik dalam dekapan dingin akan direngkuhnya.
Berbekal amis pantai dan senandung khas lautan,
sesaat kemudian raganya melesat laksana buroq menuju langit,
menyapa bintang,
pekiknya membahana,
mengusap mata,
menabuh gendang telinga penghuni semesta,
teramat perkasa.

Kendati demikian langkahnya tetap menjejak bumi.
Lirih, senandung Tuhan disyairkan dalam node kezuhudannya.


2010 Juni 08
(serpihan motivasi dari Auckland)

Tidak ada komentar: