Rabu, 17 Februari 2010

Emosi yang terbunuh


Angin senandungkan syair-syair kematian,
paksaku terjebak,
tersesak dalam ruang gelap,
aku terhempas,
aku ditikam dengan cara yang teramat melemahkan.
Tatapku nanar,
raung ku beringas,
ingin ku hantam ruang dan waktu yang bersekat.

Sesaat sadar belaiku dg lembut dan berujar lirih :
"energi sisa yg kau punya,
semata asa untuk menggapai muara cahaya itu, bukan...???
Penghakiman itu hanyalah irama fals
dari senandung bingung angin


2010 February 13 at 2:26am

Tidak ada komentar: