Sabtu, 15 Agustus 2009

MENCAPAI KETENANGAN JIWA


Anda bisa belajar hidup dengan tekanan-tekanan dari berbagai masalah di seputar anda. Bahkan Anda bisa merebut kemenangan dari kancah kehidupan yang penuh gejolak ini. Anda harus yakin bahwa hidup Anda sangat berharga untuk disia-siakan. Menurut Plato, filsuf besar Yunani, "Tidak ada suatu apapun dalam urusan manusia yang cukup berharga untuk diresahkan".

Hal utama yang harus Anda yakini adalah: ketenangan jiwa atau batin merupakan sasaran yang pasti bisa dicapai. Ini memang hal yang tidak semudah kedengarannya. Apalagi jika Anda memang hidup dikelilingi oleh orang-orang yang selalu gelisah, orang-orang yang saling berpacu dengan waktu, yang gampang sekali terkejut, yang selalu tergesa-gesa. Belum lagi berita-berita dari media cetak seperti koran, majalah, tabloid maupun dari media elekronik misalnya radio, televisi dan internet. Dari kondisi tersebut mungkin Anda berpikir, bahwa suatu ketenangan adalah hal yang sulit dicapai, tidak gampang mencapai ketenangan hidup.

Berjuta-juta orang menyiksa dirinya dengan kegelisahan, kekalutan. Ini disebabkan mereka tidak punya keyakinan diri, takut tidak bisa menerima kekurangan atau kelemahan mereka. Mereka juga merasa bersalah atas kegagalan yang menimpa kehidupannya, sehingga kegelisahan sudah menjadi cara hidup mereka. Saya ceritakan kondisi seperti di atas bukan bermaksud menakut-nakuti Anda, itulah kondisi kegelisahan yang saat ini melanda dunia. Saya hanya menunjukkan bahwa itulah kondisi yang harus Anda atasi, dan untuk itu Anda tidak sendirian.

Keadaan era globalisasi ini memang banyak sekali memacu timbulnya kegelisahan dan kekalutan. Maka dalam perjuangan Anda untuk mencapai ketenangan, mulailah dengan menerima kegelisahan Anda, bukan malah menyalahkan diri sendiri karena merasa gelisah. Semakin besar rasa penerimaan diri Anda terhadap segala kelemahan Anda; akan semakin mudah Anda mencapai ketenangan jiwa sesuai tujuan Anda semula.

Saya yakin setiap orang pasti memiliki potensi "penenang otomatis" di dalam dirinya, suatu "penenang spiritual". Temukanlah hal itu di dalam diri Anda. Misalnya Anda punya suatu hobi yang benar-benar Anda senangi, itulah yang saya maksud sebagai salah satu bentuk "penenang spiritual". Manfaatkanlah hal itu untuk kebaikan Anda dan ketenangan jiwa Anda. Ambillah suatu bentuk kegiatan yang memberikan rasa puas kepada diri Anda, dan ini sangat individual sifatnya. Mungkin suatu kegiatan atau hobi menyenangkan bagi beberapa orang, tetapi sangat menjemukan bagi orang lain. Gunakanlah imajinasi Anda secara lebih positif, membayangkan situasi yang lebih baik, lebih membahagiakan Anda. Dan segera lakukanlah kegiatan yang benar-benar bisa menyenangkan Anda. Itu pasti membuat Anda lebih tenang dan rileks.

Lakukanlah 2 hal di bawah ini yang seringkali menjadi hambatan utama untuk bisa mencapai ketenangan jiwa...yang bisa membuat Anda rileks:
  1. Terimalah keterbatasan Anda. Anda harus ingat, "no body is perfect". Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Tidak ada manusia super segalanya di dunia ini. Anda harus sadar bahwa Anda itu cuma satu orang; dan yang bisa Anda lakukan pasti ada batasnya. Anda jangan memaksakan diri sendiri, kurangilah aktivitas Anda jika itu justru membuat Anda tertekan. Sadarilah itu. Tanyakan kepada diri sendiri apa yang akan Anda dapatkan. Apakah dengan begitu banyak kesibukan Anda bisa semakin rileks? Ataukah Anda memang senang memacu diri sendiri hingga kena serangan jantung? Tanyakan hal yang masuk akal ini setiap saat Anda dibelit oleh kesibukan Anda.
  2. Belajar memaafkan diri sendiri dan orang lain. Kalau Anda menginginkan ketenangan jiwa – batin, jadikanlah setiap kegiatan atau aktivitas Anda lebih bersifat amal dan "shodaqoh" dan buanglah sifat pendendam Anda terhadap orang lain, terlebih lagi terhadap diri sendiri. Anda akan sulit mendapatkan ketentraman batin bila Anda selalu berhitung dalam setiap kegiatan Anda, anggap saja itu sebuah amal. Anda juga tidak akan bisa mendapatkan kedamaian jiwa, bila Anda membenci. Perbesarlah terus rasa belas kasih Anda, sesungguhnya, inilah induk relaksasi.

Sekarang, coba buatlah film gambaran mental yang memperlihatkan seseorang dengan perasaan bahagia sekali. Lihatlah dia dengan sejelas-jelasnya. Pusatkanlah perhatian Anda pada wajahnya dan lihat sedetil-detilnya; sinar matanya yang tenang menyejukkan, senyumnya yang hangat; tidak ada ketegangan pada urat wajahnya. Seluruh pancaran wajahnya menunjukkan keramahan.

Bayangkanlah gambaran wajah orang yang bahagia ini. Rasakanlah sikapnya yang selalu tenang, Bayangkanlah hubungannya dengan orang lain, bayangkan keramahannya, dengarkan ketika dia berbicara dengan suaranya yang enak didengar, suara yang menyejukkan hati. Lihatlah film gambaran tentang dia ini berulang-ulang di dalam pikiran Anda. Inilah sebuah contoh gambaran yang harus Anda tuju, gambaran kebahagiaan hidup. Sesuaikanlah gambaran kebahagiaan ini dengan diri Anda sendiri. Buatlah diri Anda rileks dan terbuka dalam perjalanan menuju kebahagiaan ini. Semoga hal ini bisa membantu Anda dalam mencapai ketenangan jiwa.

Tidak ada komentar: